Muas shidqi

Tadi sore, ku sedang berjalan sore dengan keluarga dengan mobil. Sa'at ku sudah jalan, aku menganggap remeh rambu2 lalu lintas dan rupanya ada mobil di seberang sana yang saya tidak tampak dengan mata saya akhirnya rupanya mama saya menegur saya karena terlalu meremehkan itu. lalu saya berhati-hati hingga sampai tujuan. saat selesai dengan urusan kami, kami pun menuju rumah yang berada komplek yang memang begitu ketat peraturannya.
saat itu saya sedang mencoba kamera dengan mangambil foto-foto asalan yang kurang bermutu. akhirnya kami sampai ke gerbang 3 nya komplek saya. saat itu saya masih asik memfoto gambar dan saat saya memfoto para securitynya, security itu melihat saya dan menunjuk saya dengan mata nya yang mengganggap saya salah. setelah di stop oleh mereka, security itu menghampiri saya dan saya membuka kaca mobil saya dan dia pun menanya tentang gambar saya tadi. setelah sayapakkan gambar saya, dia meminta saya untuk menghapus gambar itu dan saya pun mengikuti apa mau nya. yah, dengan perasaan terheraan - heran saya, aku pun malah debat dengan mama saya karena sok memfoto-foto yang gak jelas. dan akhirnya saya memnangi perdebatan itu, mengapa? hanya maslah sepele saja bisa membuat masalah besar. tapi saya rasa peraturan untuk memfoto security tidak ada dan fer fer aja dong saya memotretnya tapi mengapa saya di bilang salah ya? apakah mereka takut kalau itu akan membebani pekerjaannya? apakah dia takut kalau atasannya tau bahwa dia tidak bekerja seperti pekerja security yang sebenanya? sungguh ANEH!

sekarang saya memilih antara hidup dengan berpacaran atau hidup sebagai status menikah?
Begini, jika saya pacaran dengan seseorang, saya mesti luangkan hati, waktu, cinta, kata2, dan membagi hidupku dengan hidupnya. tetapi jika saya pacaran, sama hal nya dengan menikah. Mengapa? karena kita mengatakan akat berpacaran dengannya tapi tnpa wali dan para saksi bukan? Nah, kalau pacaran pun entar waktu akan selalu membagi antara pekerjaannya dalam belajar atau dalam keluarganya maka di beri kompensasikan. Namun, kalau dia juga dekat dengan teman laki-laki nya, slalu kita cemburu dengan dia karena terlihat bagaimana di hati. begitu susah ya kalau berpacaran....
kalau menikah, kita tidak hanya mendapatkan kepuasaan terhadapnya tetapi kita mendapatkan seseorang yang terlihat aslinya dari pada saat berpacaran yang terlihat masih tertutup. Menikah muda memang terlihat gak bagus dan gak manusiawi. Mengapa? karena masa muda masih terasa rapuh dalam hubungan seperti cinta monyet.
Jadi, pilihanya apakah anda ingin menikah atau berpacaran? itu hidup anda

hari itu aku tidak sadar kalau aku sudah memiliki hati buat seseorang. Tak disengaja hati ku berbuah manis kembali dengan seorang wanita yang tak cantik dan tapi dia sangat suka dengan ku. Sehabis itu kami tidak sengaja memadukan cinta dan saat itu pacar saya slalu sms saya saat saya sedang memadukan cinta, saya tidak ingin hubungan keduaku ini di ketahui oleh pacarku. maka saya meberhentikan hubungan ini dengannya tapi saya sangat sedih melihat hati hancur oleh ulah ku ini. saat itu saya tidak bisa berkomunikasi lagi dengan nya lagi dan aku sibuk dengan pacar saya saat itu. tetapi hanya beberapa bulan, hubungan ku dengan pacarku pun tidak bisa bertahan lama dan aku pun merasa aku sama-sama bersalah terhadap seluruh wanita yang dekat dengan saya. saat ini, aku tidak ingin berdekat-dekatan dengan wanita lagi kalau itu hanya saja menjadi malapetaka ku saja. sungguh, ku telah mencoba yang terbaik tetapi aku malah menjadi yang terburuk didalam pertemanannya.

Dulu kupernah berdua dengan seorang adik kelas yang memang kupikir dia memang yang terbaik di hidupku karna dia begitu bisa mengerti dengan diriku. Saat aku pergi ke sebuah Mall di malam hari yang pada awalnya aku pergi dengan rombongan para wanita-wanita. Setelah sampai di mall itu, aku pun masuk dan bertemu dengannya di pinggir jalan bersama teman-temannya dan setelah itu aku masuk dengannya yang pada awalnya kami masuk dengan bersama-sama tapi lama kelamaan hanya tinggal kami berdua saja maka dia ikut dengan saya saat itu. Setelah saya selesai berbelanja keperluan kami pergi ke sebuah cafe untuk membelikan dia ice cream stelah itu kami jalan-jalan kembali mencari orang-orang rombongan tetapi saat bertemu dengan salah satu dari rombongan,kami ditinggal kembali *ASEM. Setelah itu saya ingin makan di restaurant yang ada disana, dan disana saya bertemu dengan salah satu rombongan juga maka kami pun makan bersama-sama di Pizza Hut. Setelah selesai makan, saya kekurangan uang maka saya dan adik kelas menggabungkan uangnya dengan saya dan setelah selesai membayar, saya pergi ke ATM yang awalnya kami jalan bertiga tetapi lagi-lagi kami di tinggal kembali, Hahhh.... Setelah selesai mengambil uang, kami berdua pergi untuk kembali ke wisma. Di pertengahan jalan yang begitu gelap dan dingin dia tanpak kedinginan maka saya membuka jas saya dan memberikannya agar dia terasa hangat, dan kami saling bertukar penderitaan karena dia sedang ada konflik dengan pacarnya dan begitu juga dengan saya, dan kami pun berjalan sambil mengobrol di tengah gelapnya malam. Saat hampir dekat dengan wisma dia, saya di telfon oleh gurunya dan berkata "Muas, kamu dimana? udah jam berapa ini? zahra masih ada sama kamukan?". "saya sudah berada dekat sini kok buk, ibuk tenang saja zahra masih sama saya kok." kata saya. Dan ibuk itu berkata "eh eh eh, malam-malam berdua duaan entar gak enak di lihatin orang muas. Nanti pak gaffar nampak hayo lah", dan saya menjawab demikian "saya tadi di tinggal terus oleh rombongan buk, saya sudah bilang pada mereka tapi mereka duluan duluan saja. ya sudah, tinggal kami berdua lagi buk. walau pun ayah saya nampak, saya bakalan bilang seperti ini juga kok buk." setelah saya menjawab begitu, saya rasa guru itu berfikir kalau saya dibolehkan oleh orang tuanya maka dia memper aneh keadaan. Sesampainya di wisma adik kelas itu, maka saya pergi kembali ke wisma laki-laki dan saya lupa kalau dia mau mengambil uang dari temannya tapi dia gak berani maka saya kembali ke wisma dia. Sesampainya disana aku mendapatkan muka yang cemberutnya, setelah saya bantu dia saya kembali lagi ke wisma. sesampainya disana, dia mengatakan kalau dia berpacaran dengan saya tapi saya mengatakan "santai saja,kalau kita disidang kakak saja yang maju" maka dia pun percaya kepadaku. Setelah sesampainya di kota kelahiranku,kami berdua langsung kena gossip yang tak enak didengar dan sampai sekarang gossip itu tetap ada di jidat nya para warga mutiara. sekarang saya dan dia lost contact karena saya tidak bisa membuat orang-orang percaya dengan kata-kata saya dan akhirnya kami pun tidak seperti biasa nya saat bertemu, kami saling buang muka dan saling cari cara buat menghindar. SUNGGUH, MENGAPA HIDUPKU BISA SEPARAH INI!!!!

Bisakah hidup dengan bekal separuh hati yang tanpa ada isi kasih sayang dan cinta dari orang sekelilingnya? aku tidak nyangka masih ada yang lebih memderita dari pada hidupku. aku mencoba menggali kebahagian dengan sepenggal rasa ingin bangkit dari 1 titik hati yang belum hancur berkeping-keping. ku sudah hampir putus akan kehidupan ku ini hanya karena apa yang telah kuperbuat pada awalnya, pada awalnya itu aku berpikir kalau itu adalah jawaban yang paling tepat didalam benakku. Hidup di kota yang penuh dengan emosi yang memuncak dan hilangnya rasa sopan santun kepada orang-orang yang sulit dimengerti. jika anda bisa tau bagaimana tinggal di kota Duri, anda akan mengerti mengapa saya mengatakan seperti ini.